Minggu, 17 April 2011
Divisi 1 : pemimpin dari semua divisi. Divisi 1 mengambil tugas sebagai Reinforcement, pasukan bala bantuan yang maju ke medan perang jika kondisi sudah sangat memaksa.
Kapten: Shigekuni Genryuusai Yamamoto.
Wakil Kapten: Choujiro Sasakibe.
Divisi 2 : menghabisi kriminal/mata". Mereka ditugaskan untuk memata-matai berbagai orang, yang umumnya adalah shinigami kriminal.
Kapten: Soifong
Wakil Kapten: Marechiyo Omaeda
Divisi 3 : melindungi para divisi. Divisi yang melindungi Seireitei, dari gerbang dan bangunannya hingga penghuni bagian dalamnya, Divisi 3.
Ex. Kapten: Gin Ichimaru
Wakil Kapten: Izuru Kira
Divisi 4 : pengobatan. Divisi yang mengabdikan diri mereka kepada pengobatan dan keselamatan rekan shinigami lainnya. Kantor Divisi 4 berupa rumah sakit yang cukup besar, disitu mereka mengobati pasien-pasien yang terluka tubuhnya dan menyimpan ramuan-ramuan obat untuk digunakan.
Kapten: Unohana Retsu
Wakil Kapten: Isane Kotetsu
Divisi 5 : penyembuh fisik/mental. Divisi 5 merupakan penyembuh mental shinigami yang terluka. Pasien yang kehilangan temannya ketika perang, yang memiliki masa lalu yang buruk, bahkan sampai pasien psikopat sering terlihat di Divisi 5.
Ex. Kapten: Sosuke Aizen.
Wakil Kapten: Hinamori Momo
Divisi 6 : penegak hukum. Divisi 6 bertugas sebagai penegak hukum Soul Society, mencari kriminal yang melanggar hukum dan memasukannya ke penjara.
Kapten: Kuchiki Byakuya
Wakil Kapten: Renji Abarai
Divisi 7 : bagian keamanan. Divisi 7 merupakan pelindung warga Rukongai. Segala bentuk konflik di Rukongai -- seperti serangan Hollow, invasi Ryoka, maupun pertengkaran antar warga Rukongai -- merupakan tanggung jawab Divisi 7 untuk mengatasinya.
Kapten: Sajin Komamura.
Wakil Kapten: Tetsuzaemon Iba
Divisi 8 : bagian data. umumnya anggota Divisi 8 dapat menjalankan tugas mereka sebagai pencatat data di Soul Society dengan baik. Segala rekaman, buku, dan catatan berada di Divisi 8, entah itu catatan di Soul Society, dunia manusia, atau Hueco Mundo. Divisi lain juga menyimpan data-datanya di Divisi 8, yang berdampak pada panggilan "Perpustakaan Berjalan" kepada anggota Divisi 8 yang mengurus berbagai data.
Kapten: Shunsui Kyouraku
Wakil Kapten: Nanao Ise
Divisi 9 : mempertahankan shinigami society. Tembok terakhir Soul Society, berisi shinigami-shinigami dengan tingkat pertahanan tinggi untuk mempertahankan Soul Society dari ancaman musuh sebelum musuh mencapai pusatnya.
Ex.Kapten: Kaname Tousen
Wakil Kapten: Hisagi Shuuhei
Divisi 10: memata-matai. Spy for Information, bergerak dengan prinsip ini, anggota Juubantai merupakan mata-mata (intelijen) untuk meraih berbagai informasi yang dibutuhkan oleh Seireitei. Berbagai cara mata-mata mereka gunakan, mulai dari menyamar sebagai manusia biasa, membuntuti target yang mempunyai informasi, dan lain sebagainya.
Kapten: Toushiro Hitsugaya.
Wakil Kapten: Rangiku Matsumoto.
Divisi 11: bertarung dengan musuh. Anggota Divisi 11 merupakan shinigami yang sulit dihentikan. Apa pun kondisinya, mereka akan terus maju ke depan, penuh keberanian dan tanpa takut.
Kapten: Kenpachi Zaraki.
Wakil Kapten: Yachiru Kusajishi.
Divisi 12: tekhnologi. Berisi shinigami-shinigami dengan tingkat intelenjensi dan kreatifitas tinggi, Divisi 12 bertugas untuk mengembangkan berbagai teknologi baru. Pengembangan teknologi mereka sangat bervariasi, mulai dari alat-alat sederhana yang membantu kehidupan sehari-hari hingga berbagai senjata mematikan yang dapat digunakan dalam perang.
Kapten: Mayuri Kurotsachi.
Wakil Kapten: Nemu Kurotsachi
Divisi 13: bagian informasi. Divisi yang memiliki tugas yang dipunyai oleh semua shinigami : menyucikan Hollow. Yang membedakannya adalah bahwa tugas utama Divisi 13 adalah tugas yang dipunyai oleh para shinigami.
Kapten: Jushiro Ukitake.
Ex Wakil Kapten: Kaien Shiba.
Rabu, 12 Januari 2011
Siapa coba yang nggak kenal sama sekolah gue? Sekolah yang mempunyai banyak tugas, PR, dan segudang aktivitas lainnya. Kali ini adalah hari ketiga gue sekolah dan tugasnya udah berjibun banyaknya. Entah mengapa kalo guru-guru tiba-tiba ngomong “Yak Tugas untuk besok”, “ini di tugasin yah”, “PR dari hal ini sampe ini”, “yasudahlah selesaikan di rumah” . Kita itu ga ada satupun yang nentang atau protes, yang ada tuh cuma manggut-manggut, ngeluh sedikit mah,
nyatet itu tugas dan habis melakukan kegiatan itu dan gurunya keluar dari kelas, tubuh ini sekonyong-konyong rubuh, helaan nafas panjang menyemarakan kelas dan setelah itu hinaan-hinaan keluar,”apaan sih tugas lagi-tugas lagi, tugas ini aja belom selesei”, “aduh menyiksa”, ada yang leumpeung,” woy hayu ke kantin” .
Inilah yang paling mengagetkan keluar dari mulut salah seorang guru,”Minggu depan ulangan yah”. Tubuh serasa roboh, hidung kembang kempis, mata kunang-kunang, darah naik turun, dan seperti biasa kita cuma mengucapkan 2 kata,”Iya Bu”. Entah kenapa kayanya 2 kata itu selalu reflek keluar dari mulut gue, apabila guru-guru mengabarkan akan ada ulangan atau tugas.
Kalo gue pribadi sangatlah ingin menjerit dan menumpahkan kekesalan itu, tapi apa daya kalo kita nentang juga ga akan berefek apa-apa kepada kita dan guru-gurunya. Yasudahlah yang bisa gue lakukan hanya diam, kerjakan tugas, dan kumpulkan tugas itu tepat waktu. Kalo mau ulangan, baca Text Booknya, besoknya ulangan, habis ulangan ngomel-ngomel, dan terima hasilnya juga ngomel-ngomel. Hah Yasudahlaah. I can’t do much.
Selasa, 04 Januari 2011
Ga tau mau mulai darimana dulu, langsung aja pas cerita gue udah nyampe sekolah we yah. Anak-anak yang mau toring tuh di kumpulin jam 9.00 di Gardujati 20 . Pada kenyataannya lebih-lebih dikitlah, pas gue dateng yang ada cuma 4 orang. Awalnya bakal ngira 40 orang tuh ikut touring, udah kebayang nanti kaya gimana riweuh motor yg berasa jalan milik kita tea. Eh nyatanya yang fix datang cuma 8an. Ga masalah sih mau dikit mau banyak juga, yang penting hari ntu gue main aja, daripada harus ngebangke di rumah.
Pembagian siapa bonceng siapa udah fix, gue bonceng ranti, sisol bonceng hana, raka bonceng gege, dan reza sama chris ga ngebonceng siapa-siapa. Terdiri dari 5 motor kita touring ke arah lembang via puncrut. Jujur gue sendiri ga tau puncrut itu belah mananya Bandung. Biasalah orang rumahan, ga tau dunia luar ngeles .
Start awal dari Gardujati 20 ke arah cipaganti terus nembus ke ciumbuleuit nah pas di ciumbuleuit tuh masuk gang kecil gitulah. Nah pas itutuh jalan udah naik turun ga karuan. Terjadilah insiden motor raka ga kuat naik tanjakan. Gara-gara itu ya kita istirahat dulu di tempat makan warung lesehan. Menu yang disajikan *pret* enak banget keliatannya mah, ada nasi merah, ayam goreng/bakar, lalap, sambel dan lain-lain. Semuanya itu Rp 13.000, tapi sayang gue ga makan, soalnya udah makan ps mau touring, jadi ga bisa deh nikmatin itu makanan, rada nyesel sih, yasudahlah.
Habis itu kita lanjutin tuh perjalanan, tembus ke arah lembang, udah tembus kan di lembang, nah gue bertanya-tanya, ai puncrut belah mana yah? kok daritadi ga ada plang atau gapura atau spanduk yang nulis “Selamat Datang di Puncrut” atau “disini puncrut” atau ga kaya toko bangunan gitu nulis “T.B. Besi Bermata satu - Puncrut” ga ada sama sekali. Jadi gue sampe sekarang ga tau puncrut itu yang mana.Bodo da ga nanya .
Lanjutin ceritanya, gue mikir kalo misalnya udah nyampe di lembang, terus kita ngapain? pulang dong yah? masa secepat ini -_- . Eh ternyata tidak, malah pada nerusin ke arah maribaya dan itu pengalaman pertama gue touring ga ada tujuan yang jelas sama sekali. Yasudahlah ikuti saja. Banyak persimpangan jalan yang bikin bingung tapi kita terobos aja. Sampe tuh di “Objek Wisata Maribaya” . Gue kira bakal masuk tuh kesitu dan ternyata malah luruus terus entah kemana.
Lama-kelamaan jalannya makin sempit, gue ngejerit dalam hati, “Jalan naon lah ieu, parah kieu, dikira motor gue offroad apa ini jalan maunya” . Terus aja sampe ga tau tuh ujungnya dimana. Pas udah nyampe tuh, Astagirullah pisanlah itu jalan terjal bangetlah, disampingnya itutuh jurang dan jalannya bertanah liat dan berbatu-batuan gitu, udah lah itu udah scream pisan. Pengen rasanya cepet pulang, tapi ga nembus-nembuslah jalan.
Ada dua jalan persimpangan yang bikin kita bingung , mau ke atas atau ke bawah dan kita ga tau itu dimana, udahlah gue pasrah nunggu orang lewat dan nanyain, kita kesasar di tempat yang sebelah kanan dan kirinya jurang ! Ada ibu-ibu naik motor, terus kita tanyain dan hasilnya mencengangkan “Kalo terus ke bawah itu tembusnya ke ujung berung”, “UJUNG BERUNG” . Bener ini mah touringnya, dari ujung ke ujung . Tapi ada enaknya, pemandangan alamnya SUBHANALLAH bagus banget!! gunung-gunung bukit-bukit pada keliatan dan kota bandung keliatan dari atas. It’s so beautifull. Tapi tetep jalannya itu terjal sebalah kanan dan kiri adalah jurang.
Akhirnya kita nemu lapangan gitu, kita popotoan disana. Bagus bangetlah, ga nyesel nyasar juga. Tapi sayang BANYAK ANJING !! Udah aling parno sama hewan itu. Ga suka !
Lanjutkan perjalanan, jalannya mudun(turunan) jadi ga usah cape ngegas, matiin aja mesin motor, oh iya disini tuh bensinnya sisol mau abis. Jadi ya bersyukur sekali jalannya mudun. Tapi Sialnya lagi gue hampir nabrak tukang rujak, —”
Pokoknya tembus aja ke UBER , Sholat dulu di mesjidnyaa. Habis itu tujuan akhir kita rumah Gege. Ternyata rumah gege tuh deket sama rumah gue, cuma beda komplek dan rumah gge itu GEDE! tamannya luas! Envy dah. Disana kita istirahat, dan makan gitulah, masakan gege enak kok, mie sama bihnnya enak.(ga niat mosting mah gini). Di situ juga kita bikin semacam video gitulah, curhatan gitu isinya tentang keluh kesah kita selama touring, pas lihat hasilnya, kagetlah gue, gue ngejerit dalam hati,”Anjir naha aing mirip ruben, tak tak kuasa aku melihatnyaa” . benerlah itu video guenya mirip pisan sama ruben,jadi sedih #apasih
Habis itu udah pulang. Cerita gue garing yah? tapi kalo ada yg mau ketawa mah sok aja da kata gue mah garing daa. Tapi aslinya mah touringnya rame banget !! tapi masalahnya kenapa video gue mirip ruben, oh iya satu lagi, mau nanya dong, puncrut itu yang mana yah? gue ga tau.. mengenaskan !